Review: Makanan Ala Romawi, Enak Gak Sih Buat Lidah Zaman Sekarang?

Makanan ala Romawi kuno bukan cuma soal sejarah di buku pelajaran, tapi juga soal cita rasa yang punya karakter kuat dan khas. Bayangkan makan sambil membayangkan suasana kerajaan, dengan resep yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Tapi, pertanyaannya: apakah makanan ala Romawi masih relevan untuk lidah zaman sekarang yang sudah terbiasa dengan fast food dan segala jenis bumbu kekinian?

Cita Rasa Unik yang Penuh Filosofi

Makanan ala Romawi terkenal dengan bumbu alami seperti madu, cuka anggur, garum (saus ikan fermentasi), dan berbagai rempah yang diracik secara cermat. Mereka tidak mengenal cabai seperti di Asia, tapi mampu menghadirkan rasa yang kaya dari bahan-bahan sederhana. Rasa asin dan manis sering kali muncul bersamaan, menciptakan kejutan rasa yang tidak biasa bagi lidah kita saat ini.

Baca juga:

Kaya akan warisan budaya, masakan Romawi seringkali dianggap eksotis

5 Alasan Kenapa Makanan Ala Romawi Bisa Cocok (Atau Tidak) untuk Zaman Sekarang:

  1. Eksperimen Rasa yang Berani – Campuran rasa asin, manis, dan asam menciptakan pengalaman kuliner yang unik.

  2. Bahan-bahan Alami dan Sehat – Mengandalkan rempah dan bahan organik tanpa pengawet.

  3. Tidak Cocok untuk Pecinta Pedas – Karena masakan Romawi tidak mengenal cabai, sensasi pedas hampir tidak ditemukan.

  4. Saus Garum yang ‘Eksentrik’ – Aroma fermentasi ikan mungkin akan terasa asing dan kuat untuk beberapa orang.

  5. Presentasi Sederhana namun Elegan – Tidak banyak garnish modern, tapi penuh makna dan tradisi.

Makanan ala Romawi jelas bukan untuk semua orang, tapi kalau kamu terbuka dengan rasa baru dan menghargai nilai sejarah di balik setiap sajian, makanan ini bisa jadi petualangan rasa yang tak terlupakan. Cocok untuk kamu yang ingin mencoba sensasi makan layaknya bangsawan kuno, dengan cita rasa yang tidak bisa ditemukan di restoran biasa.